Custom Search

My Slide



Jumat, Maret 14, 2008

Cuci Mata Di Pataya Beach, Bangkok

Pataya, Bangkok


Patayaadalah pantai yang sangat bagus bagi para pria yang menggemari wanita-wanita cantik. Suatu hiburan malam yang sangat terbuka dan bahkan sampai seperti Sodom dan Gomora. Bagi keluarga, saya anjurkan sih, it's not good place to go, speciallyon the night time.



Bagi yang senang berpetualang, lihatlah dan kunjungilah tempat ini, walking street yang sangat membuat jantung berdebar, waw ternyata dunia ini begini yach dan sangat terkenal dengan "the hottest street in Thailand". Penasaran???? Disepanjang jalan yang padat dan ramai, banyak sekali toko-toko yang menjual barang-barang yang lumayan mahal. Maklum karena kebanyakan orang-orang asing alis bule bertebaran disini.


Dari Bangkok ke Pantai Pataya,
kurang lebih 2-3 jam perjalanan. Bisa naik bis, taxi atau mobil Mitsubishi 3/4. Dijamin deh nyaman, pakai AC harganya hanya 150 Bath berangkat setiap 30 menit sekali dari Stasion BTS Ekkamai BTS di Sukhumvit Road at Soi 63 (Soi Ekkamai). Pemberangkan pertama pagi hari jam 05.20 dan terakhir jam 23.20.

Kami berangkat, pada pemberangkatan terakhir menuju Pataya setelah selama satu hari penuh berjalan-jalan di Bangkok. Aduh thanks banget buat teman kami Alex, yang saya rasa walaupun sangat capek saat itu tapi dia bersama suamiku berjalan membeli tiket terakhir menuju Pataya.

Kami menginap di Sawasdee Pataya Hotel, biasalah murah meriah, tetapi bersih dan pelayanannya juga lumayan. Yang penting khan jalan-jalannya. Kalau punya banyak waktu banyak yang bisa dilakukan di Pataya. Oh, ya yang jualan di tepi pantai percis kayak kalau kita ke pantai Carita,Anyer, Pangandaran atau Kuta Bali. Ibu-ibu jualan pake tampa. Yang paling nyebelin adalah susahnya mencari makanan halal dan mereka sangat mencintai bahasanya alias ngak bisa bahasa Inggris.

Baca selanjutnya »»

Kamis, Maret 06, 2008

Window Shopping di Suan Lum Night Bazaar, Bangkok



Pergi ke Bangkok, jangan lupa jalan-jalan or wajib datang mengunjugi Suan Lum Night Bazar, salah satu tempat berbelanja dan cuci mata di malam hari. Buka mulai jam 6.00 sampai tengah malam setiap hari. Window shopping di Suan Lum lumayan nyaman. Selain tidak terlalu panas

karena malam hari, kita juga bisa duduk - duduk makan sambil menikmati musik dari panggung dari panggung terbuka. Dimana para penyanyi dan penari latar berdandan sangat seksi. Lagu-lagunya ok, bolehlah.

Berbelanja maupun hanya lihat-lihat di Suan Lum Night sangat tidak membosankan.
Kita bisa mendapatkan apa aja. Mulai dari sepatu, pakaian-pakaian , dasi, celana pendek, tas, ikat pinggang, jam tangan, perlengkapan aromatherapy, hiasan-hiasan untuk di rumah, hiasan-hiasan dinding dan aneka cendera mata lainnya.

Berbelanja di tempat ini jangan lupa menawar terlebih dahulu. Jangan malu deh menawar atau menurunkan harga sampai 70%, untuk pertama kali. Oh, ya jangan kaget lho saat kita menawar, para pedagang suka seperti marah-marah atau kalau kita nawar kemurahan tidak segan-segan lho mereka mengusir kita dengan kode tangan "pergi..pergi". Ngak apa-apa! Di Indonesia khan kita penganut "pembeli adalah raja". Para penjual di Thailand berbeda jauh dengan para panjual di Indonesia yang menganggap pembeli adalah raja. Para penjual disini ngak segan-segan marah-marahin pembeli, bahkan ngusir. Itu hanya taktik mereka agar kita ngak nawar kemurahan atau kayaknya sudah nga ada untungnya. Ya, lain lubuk lain ikannya, lain tempat lain juga deh kebudayaannya.

Transportasi ke Suan Lum sangat mudah sekali.
Naik MRT subway sampai stasion Lumpuni. Jalan sedikit tidak jauh Lumpini Park, sudah kelihatan Suan Lum Night Bazar.
Jalan-jalan ke Suan Lum, pasti pengin-pingin lagi deh, ngak bosan-bosannya. Ngak usah takut kehabisan uang. Money changer buka sampai jam 11.30 malam. Atau bisa juga menggunakan ATM yang ada tanda "Cirus"-nya,. Walau uang di ATM rupiah, kkita bisa ambil Bath. Ikuti aja petujuk di mesin ATM-nya. Hanya di charge Rp.25.000-, sekali penarikan.
Jadi pengen balik ke Suan Lum deh malam ini!

Baca selanjutnya »»

Senin, Maret 03, 2008

Traveling without Travel Agent? Why Not?

Some people said traveling need to arrange by travel agency. It's true, but more money rather than arrange by yourself. If your holiday arrange by travel agent it's mean you save your energy for searching or reading and get details information, because you just paid the money to the travel agent and ready to go after you make agrrement each other, and you need to follow their every instruction, also need to be on time to follow their schedule.

If you arranged your holiday by yourself, it's more cheaper but you need more energy and time for searching or reading to get the information details before you make decission to go. For me it's more easy to arrange by myself. Here I would like to share our experience family budget holiday.

Jalan-jalan tanpa menggunakan jasa pemandu tour wisata apakah bisa? Jawabannya bisa. Dan sudah pasti harganya jauh lebih murah.
Kali ini liburan family kami adalah ke Kuala Lumpur-Penang-Bangkok-Pataya-Singapore, Kuala Lumpur.
Seperti biasa deh, jasa penerbangan yang sangat saya banggakan dan menjadi pujaan saya adalah AirAsia. Kalau booking jauh-jauh hari melalui Airasia.com, wau benar-benar akan dapat harga yang sangat diluar dugaan. Jadi sebaiknya gunakan waktu liburan sesuai dengan jadwal penerbangan murah yang didapat melalui seaching atau rencanakan jauh-jauh hari. Boleh juga coba buka wesitenya, www.airasia.com, disana ada petunjuknya.
Untuk hotel-hotel sekitar Malaysia dan Singapore saya senang sekali menggunakan jasa asiaroom.com, yang dapat diakses langsung ke http://www.asiaroom.com, disana kita bisa dapatkan harga yang sesuai dengan kocek kita.

Untuk jasa penginapan/hotel di Thailand dan sekitarnya kita bisa menggunakan jasa sawasdee-hotel.com atau bisa juga langsung mengakses ke http://www.sawasdee-hotels.com. Wah lumayan-lumayan hotel2nya dan tidak terlalu mahal.
Oh, yach teman, saya mau rekomen, kalau mau ke Penang, tidak usah nginap di Hotel, tapi di Apartemen. Saya mau rekomen seorang teman bernama
T.S Lee (Pak Lee) biasa kita panggil.
No.hp-nya untuk Penang, Malaysia 012-552 6333/ 016-492 0666 atau
istrinya Tan Lee Ping hp-nya 016-563 6793, wah mereka ini helpfull banget.
Dia punya apartemen di Gurney Park Condominium, bersebelahan dengan Gurney Park Plaza, wah enak deh dekat sekali kalau mau cuci mata.
Jadi kalau ngantar saudara berobat ke Penang, hubungi aja no. pak Lee, pasti dia segera akan menjemput kita dari Rumah Sakit, tempat kita berobat.

Untuk perjalanan dari Kuala Lumpur ke Penang, enak menggunakan Kereta Api malam, dimana kita bisa pesan lewat internet tiketnya atau mau akses ke websitenya www.ktmb.com.my atau langsung kirim e-mail ke callcentre@ktmb.com.my, wah mereka langsung replay deh.
Enak juga lho naik kereta api malam, kita tidur kayak di rumah.

Sudah dulu yach, sekarang saya berada di Bangkok, sangat capek tadi siang baru pulang dari Pataya, setelah 2 hari berlibur disana. Nanti saya ceritakan kembali pengalaman bagaimana berangkat ke Pataya dan hotel-hotelnya.

Baca selanjutnya »»

Grand Palace, Bangkok, Sangat Mengagumkan!

The Grand Palace dalam bahasa Thailand, (Thai: พระบรมมหาราชวัง, Phra Borom Maha Ratcha Wang) sebuah komplek bangunan yang berada di Bangkok, Thailand. Pada abad 18th sampai pertengahan abad ke-20th tempat ini digunakan sebagai tempat para pejabat tinggi dan Raja Thailand.

Setelah kematian Raja Ananda Mahidol di Baromphiman Palace, Raja Bhumibol memindahkan “official royal residence” ke Chitralada Palace. Konstruksi Komplex Grand Palace ini dimulai tahun 1782, pada saat raja Rama I berkuasa.

Komplex Grand Palace ini dekat dengan Sungai Chao Phraya . Dinding sepanjang 1.900 meter dibangun sebagai pertahan untuk mencegah meluapnya air sungai Chao Phraya. Ada yang mengatakan bahwa sungai ini sebuah oleh dinding pertahan agar “palace”, seluas of 218,400 metre persegi terhindar banjir Ada yang mengatakan bahwa sungai ini sebuah oleh dinding pertahan agar “palace”, seluas of 218,400 metre persegi terhindar banjir. Dengan berjalannya waktu dinding sekitar sungai digunakan sebagai canal, untuk melindungi tempat kediaman raja dan sekitarnya. Sehingga membuat daerah yang dikenal dengan Rattana Kosin, seperti “palace an island”.

Grand Palace, adalah salah satu tempat yang banyak dikunjungi para wisatawan, dan merupakan salah satu kebangaan Thailand. Oleh karena tempat ini sangat menakjubkan sekali maka sahabat kami Alex membawa kami mengunjungi tempat ini, padahal kami belum mandi, karena semalam kami dalam perjalanan naik kereta malam dari Butterworth, Malaysia.

Dengan tanpa mandi seharian kami berjalan-jalan mengitari Grand Palace dan beberapa tempat lainnya di Bangkok.
Benar-benar sangat menakjubkan sekali, apalagi setelah kita masuk dan berkeliling dan melihat-lihat “temple” kebangaan di Asia, terutama Thailand.

Baca selanjutnya »»

Hualampong Train Station, Bangkok

Have you heard about the Children Christian Song.
The lyrics about how Jesus was sending Angel for us. In every single day God send the Angel to help us in every situation.
The songs lyric is about:
Jesus Sends me Angel, Angel, Angel
Jesus Sends me Angel to watch me when I’m playing

Pada liburan kami kali ini kami bisa ganti menjadi
Jesus sends us Angel, Angle, Angel,
Jesus sends us Angel for our Family Trip Holiday

We met the Angel in Bangkok, at the train station Hualampong
He come to pick us up because on that day his having day off. Amazing isn’t it.

I never meet him before, I never seen him even his picture, I only know him just a few days before we’re going for holiday. On Saturday after church meeting, his sister told me that she has a brother was working and stayed in Bangkok, in the last few years, and she made a phone called and talked with him, and during her conversation she introduced me to him and I spoken with him but just for the short time. I said to him, be better if I can introduced my self and family to him by e-mail. He sents his email address to his sister's husband, and his brother in law forwarded to my husband and by Monday morning my husband forwarded to me. That’s a little story about him.

Kami dijemput seorang malaikat penolong, namanya Alex Bakara. Hai, Lex, kalau kamu baca web-ku jangan “GR”, yach. Memang dia baik sekali. Kamu sangat baik sekali. Gue sebenarnya kenal sama dia, karena kakaknya satu gereja sama kita. Pas, Sabtu sebelum kami berangkat, kakaknya married sama Silitonga satu gereja dengan gue, jadi gue panggilnya Ibu Silitonga dong!
Pak Silitonga itu kebetulan, ketua Jemaat Cakung dimana gue bergereja dan melayani. Dia bilang “ada adikku di Bangkok”, dengan gembira gue sambutlah, boleh dong dikenalin. Ngomong dikit di telepon lalu aku minta e-mail addressnya, karena lebih murah kalau pake e-mail kalau mau komunikasi.

Pas, Senin, aku perkenalkan diri lewat e-mail, besoknya dia replay, wah kayak temen lama langsung akrab. Gue nga tau tampangnya kayak apa. Pokoknya gue langsung akrab aja. Padahal cuma di email. Waktu gue cerita rencana gue mau liburan mau kemana aja dia very helpfull banget deh. Make us very easy to search place around Bangkok, where we should go. In his email he also introduced some good places we should go. Amazing isn’t it!

Apalagi waktu dia katakan pas Rabu 19 Desember 2007, saat kami akan sampai di Bangkok dia pas “day off”. And his very happy man and helpful to us, he is our “tour leader” he told me on his email on Wednesday. Dia bilang di e-mailnya pas hari Rabu, saat kami akan sampai di Bangkok, dia pas off, dia bilang dia bisa jadi “tour leader” kita selama kita berada di Bangkok. Wah, siapa takut! Jadi enak nih!

Kereta api yang rencananya sampai di Stasiun Kereta Api Hualalampong jam 9.00 pagi rada molor and gue juga dalam e-mail gue gue bilang kita akan sampai jam 8.00 pagi, padahal kenyataannya kita samapi jam 9.45 pagi.

Kasian deh anak orang nyari-nyari kesana kemari, karena seperti gue bilang semula "we never meet each other". Sesampai di stasiun Hualampong, gue dan suami nyari-nyari tempat pembelian pulsa, mau beli pulsa bo! Karena pulsa kami adalah pulsa Malaysia, jadi kami harus beli dulu pulsa Thailand agar dapat berkomunikasi. Gue, print email terakhir dari Jakarta yang berisi nomor telepon Alex.

Dengan tampang belum mandi dan hanya sikat gigi di kereta api malam, yang kami tumpangi dari Butterworth dan sedikit semprotan parfum murahan, kepala melihat kiri dan liat kanan mencari-cari yang mana ya, yang namanya Alex.
Gue dan suami saling bertanya yang mana ya orangnya. Kalau kita lihat ada orang sendiri kita bilang itu kali, dan kita sambil jalan. Kita tidak punya bayangan sama sekali, tetapi hanyalah “kaya apalah yang namanya Alex”.
Tiba-tiba anak gue Melvin, datang dia bilang “mi, sudah datang yang jemput kita” dalam hati: “sok tau dan sok kenal deh nih anak gue”. Eh, dengan senyum dia memperkenalkan diri dan kita juga memperkenalkan “pasukan hore-hore” kami, bayangin aja kami ada 7 orang gue, suami anak gue, Michael, Melvin & Anggieta dan mertua gue) masing-masing dengan1 tas. Eca deh!!!! E, cape deh gue!!! and Pusing kali Alex pas ngeliat banyak banrang bawaan. Gue yakin dalam hati loe pasti bilang gini ya Lex: “Ya, ampun orang-orang ini mau holiday atau mau syuting eh salah, atau mau pindahan”

Setelah kenalan kita langsung akrab percis kayak temen lama. Lalu dia menawarkan kami menyimpan barang-barang kami yang aduhai banyaknya di tempat kostnya. Dalam hati gue, thanks God! Aduh baik banget sahabat baru keluarga kami. Dan dia sangat siap untuk membawa kami ke tempat-tempat yang banyak dikunjungi para wisatawan.

Di stasion Kereta Api Hualalampong, Bangkok kami bertemu seorang malaikat penolong, bagi liburan kami Desember 2007. Aku juga akan ceritakan kami bertemu seorang malaikat penolong dalam liburan kami Desember 2006, di Phuket, akan saya ceritakan berikutnya. Dari sana kami naik Tuk-tuk, ke tempat kost sahabat baru keluarga kami. Jangan pernah tinggalkan Bangkok tanpa naik tuk tuk yach.
Malamnya kami meneruskan perjalanan ke Pataya. Asyik! Saya ceritakan selanjutnya yach!

Baca selanjutnya »»