Custom Search

My Slide



Selasa, April 17, 2012

Perjalanan Holyland Bagian 1

Perjalanan tour ke holyland pada 11 Maret 2012, kami menggunakan jasa dari Mitha Tour & Travel.  Inilah kali pertama kali saya berangkat ke holyland, tetapi saya sangat puas dengan pelayanan, akomodasi selama perjalanan.  Sebelum saya menceritakan lebih lanjut silahkan deh dicatat alamatnya.  Bukan promosi lho!! Tetapi karena saya puas dan bagus menurut saya, kenapa juga tidak saya perkenalkan kepada teman-teman sekalian. 

Mitha Tour Dan Travel
Jl. Cideng Barat No.58
Jakarta 10150, Indonesia

Ph. +62 21 351 5555 (Hunting 20 Lines)
Fax. +62 21 351 9855, 350 6063.
Email:
mitha@bit.net.id (General)
         :
mth-holyland@indo.net.id (Holyland)


Perjalanan Hari Pertama

Berangkat tengah malam dari Bandara Sukarno, Cengkareng dengan Emirates Air.  Inilah kali pertama saya menaiki pesawat besar dimana hampir 500 orang berada dalam satu pesawat.  Pramugari yang ramah dan profesional serta pesawat mewah yang menurut saya luar biasa. Sesampainya di pesawat langsung disuguhkan handuk hangat untuk mencuci muka dan tidak lama kemudian Pramugari mengantarkan menu makanan. Tidak lama berselang Pramugari dengan mendorong 'troley' menawarkan minuman dan siap-siap makanan menyusul.  Wah....subuh atau sangat pagi-pagi benar makan di pesawat, sambil menonton TV atau mendengarkan musik dari 'earphone' yang masing-masing.  

Dengan menempuh penerbangan selama 7.5 jam maka sampailah kami di Queen Alia International Airport, Dubai.  Bandara Queen Alia, Dubai tercatat sebagai salah satu bandara terbagus di dunia.  Aku dapatkan informasi dari paman "google". Bandara Queen Alia International Airport di Dubai, bandara yang tidak pernah sepi.  Dari berbagai bangsa dan berbagai tujuan negara berada disana. Bandara yang sangat bersih dengan berbagai fasilitas, seperti kamar mandi atau tempat duduk sambil tiduran atau selonjoran.  Luar biasa.

Meneruskan Perjalanan Menuju Amman Jordania
Setelah menunggu selama 2 jam di bandara Queen Alia, Dubai kami kembali melanjutkan perjalanan udara dengan menaiki penerbangan yang sama Emirates Air, tetapi pesawat yang lebih kecil daripada pesawat yang membawa kami dari Jakarta menuju Dubai.  Sesampainya diatas pesawat, seperti sudah menjadi tradisi handuk hangat dibagikan dan menu makanan dijalankan, minuman ditawarkan dan makanan kembali sudah disuguhkan, makan pagi...Dengan menempuh perjalanan 2 jam penerbangan kami sampai di Amman, ibu kota Jordania.

Setelah melalui proses imigrasi di Bandar udara Amman, Jordania kami sudah disambut tour leader lokal dan bus yang akan membawa kami menempuh perjalanan dari Amman, Jordania menuju Israel. 

Makan Siang 'Chinesse Food' Di Amman, Jordania
Hanya beberapa menit melewati bandara, kami 
dibawa ke sebuah restoran yang menyajikan makanan Chinesse.        Menu makanan yang luar biasa, enak dan segar. Mengingatkan kita kembali di tanah air.  Para pelayan restoran  menggunakan baju rompi merah menyala dengan ramah dan cekatan melayani kami selama kami menikmati menu makan siang saat itu.  Setelah makan para peserta tour menyempatkan diri berfoto dengan para pelayan yang senyum mereka tersimpul ramah melayani kami. Dengan perasaan kenyang dan puas para peserta menaiki bus untuk kembali meneruskan perjalanan.  Perjalanan menggunakan bus yang nyaman dan bersih sambil melihat dari balik kaca jendela dimana sepanjang perjalanan yang kami lewati adalah padang gurun berbatu-batu dengan bangunan-bangunan unik ada yang mewah ada yang sederhana, tetapi semua warna bangunan berwarna natural atau warna bebatuan. Kami juga dapat melihat gembala-gembala Beduin.  Konon, menurut cerita tour leader gulungan kitab suci asli ditemukan para gembala Beduin.

Menaiki Gunung Nebo Dengan Perasaan Haru
Masih ingat cerita di dalam Ulangan 32 dimana Musa setelah memimpin bangsa Israel selama 40 tahun untuk keluar dari Mesir.  Musa tidak bisa memasuki tanah Kanaan, tetapi Allah hanya memperlihatkan kepadanya tanah Kanaan yang akan diberikan kepada bangsa Israel terdapat di dalam Ulangan 32:49 "Naiklah ke atas pegunungan Abarim, ke atas gunung Nebo, yang di tanah Moab, di tentangan Yerikho, dan pandanglah tanah Kanaan yang Kuberikan kepada orang Israel menjadi miliknya". 
Coba bayangkan bagaimana perasaan Musa saat itu.  Sebagai manusia dia pasti sedih dan kecewa, tetapi Musa adalah seorang pemimpin yang penurut dan rendah hati.  Dia tetap mengikuti apa yang Allah perintahkan.

Sambil berjalan menaiki gunung Nebo, saya merasakan sangat terharu dan menitikkan air mata sambil membayangkan sosok Musa seorang pemimpin yang sabar dan baik. Allahpun berbicara kepada Musa dan mengatakan bahwa dia akan mati di puncak gunung yang dia sedang naiki, yaitu di atas gunung Nebo yang terdapat di Ulangan 32:50 "kemudian engkau akan mati di atas gunung yang akan kau naiki itu, supaya engkau dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, kakakmu, sudah meninggal di gunung Hor dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya".

Sebelum menaiki puncak gunung Nebo, kita melihat miniatur 'kemah' bangsa Israel zaman dahulu.  Kemah tempat bangsa Israel tinggal selama dalam perjalanan.  
Sebagai manusia sejujurnya, patutlah bangsa Israel sebenarnya bersungut-sungut, karena perjalanan yang mereka lewati adalah berbatu-batu dengan cuaca ekstrim.  Tetapi Allah kita itu adalah Allah yang hebat dan luar biasa. Bangsa Israel diajak keluar dari tanah Mesir, tempat mereka diperhamba menuju tempat yang penuh madu dan susu.  Allah tidak membiarkan bangsa Israel terlantar, walau harus melewati perbukitan berbatu dan kering. Pada siang hari Allah menyiapkan tiang awan agar bangsa Israel tidak kepanasan dan pada malam hari Allah menyiapkan tiang api agar bangsa Israel tidak kedinginan.


Di dalam kehidupan, sering kali kita merasa susah dan merasa beban terlalu berat.  Tetapi sadarkah kita, bahwa tangan Bapa kita selalu terkedang kepada kita setiap saat.  Dia tidak pernah meninggalkan kita.  Dia tetap menaruh kita di dalam genggaman tanganNya, dan takkan pernah Dia mau melepaskan kita.  Cuma yang menjadi pertanyaan sekarang adalah 'maukah kita selalu menggengam tanganNya, tanpa sedetikpun terlepas dari genggamanNya?'  Perjalanan kehidupan berbatu dan berliku adalah merupakan ujian yang akan membuat kita tetap kuat dan bertahan.
Biarlah kita bisa tetap setia, sama seperti Musa tetap setia sampai akhir hidupnya.  Sehingga, dia bisa berada bersama Allah kita yang hidup di dalam kerajaan surga.
Kiranya Tuahan memberkati!!


Jakarta, 17 April 2012


Baca selanjutnya »»

Muzizat Itu Nyata! Dia Berikan Tepat Pada Waktunya!

 "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Markus 10:27

Percayakah masih ada muzizat terjadi pada zaman super sibuk dan canggih saat ini?  Percayakah bahwa Allah mengerti segala keinginan hati kita, walaupun keinginan itu jauh tersimpan di lubuk hati?  Ya, muzizat itu pasti ada dan akan selalu terjadi apabila kita dengan sungguh-sungguh percaya dan meminta kepada Sang Maha Pemberi yang selalu mau memberikan segala sesuatu yang terbaik bagi umat-umatNya, dan Dia sangat mengerti isi hati dan keinginan ciptaanNya. 

Keinginan untuk pergi mengunjungi tempat-tempat dimana pernah Yesus hadir saat berada di dunia ini, memang pernah terbersit dalam benak saya dan bincang-bincang kecil bersama suami.  Tetapi keinginan itu kami simpan jauh-jauh karena anak-anak yang masih bersekolah dan berkuliah masih sangat membutuhkan biaya.  Keinginan untuk pergi mengunjungi Hollyland atau perjalanan ke tempat-tempat yang tertulis di dalam Alkitab sebenarnya juga diimpikan oleh orang tua atau mertua saya yang sudah berusia lanjut.  Saya pernah berdoa dalam hati sendiri "Tuhan, seandainya Bapa berkenan, izinkanlah kami pergi bersama orang tua atau mertua hambamu yang sudah lanjut usia untuk mengunjungi tempat-tempat dimana Engkau pernah hadir.  Walau kami tidak memiliki cukup biaya, kami yakin Engkau akan sediakan".  Doa itu sudah lama aku layangkan secara diam-diam.  Sampai pada saat tahun baru tahun 2011, saat berbincang-bincang bersama keluarga, hal itu terbersit, orang tua atau mertua sangat antusias sekali untuk bisa pergi mengunjungi tempat-tempat yang telah beliau baca di dalam Alkitab. Saat itu kami mendaftarkan nama orang tua kami dan nama kami berdua (saya dan suami) kepada orang yang mengkoordinir nama-nama yang berminat.  Saat mendaftarkan nama, kami tidak pernah terpikir biaya yang akan diperlukan, tetapi yang terpikir adalah Allah akan menyiapkannya.
Singkat cerita, mertua sudah melunasi biaya keberangkatan mereka berdua, adik iparpun sudah melunasi semua biaya keberangkatannya, tinggallah kami berdua. Dengan ragu-ragu antara pergi dan tidak pergi karena biaya, akhirnya kami tarik kembali pasport kami. Sejak keinginan saya pergi bersama mertua saya tidak henti-hentinya berdoa setiap saat dan saya utarakan keinginan saya 'pergi ke holyland bersama mertua, karena momen ini takkan pernah terulang kambali'.  Memang kami masih sangat muda dan masih banyak waktu untuk pergi di lain waktu.  Tetapi keinginanku yang kuutarakan kepada Tuhan adalah 'kesempatan pergi bersama orang tua yang sudah lanjut usia.  Akan menjadi kenangan yang takkan pernah kulupakan seumur hidupku.

Mengapa keinginan ini ku utarakan?  Berdasarkan pengalaman.  Pada tahun 2006 saat pertama kali membawa orang tua atau mertua berjalan-jalan mengunjungi Malaysia dan Thailand, Tuhan berikan.  Pada tahun 2011 kamipun meminta kepada Tuhan untuk membawa kembali orang tua atau mertua berjalan-jalan ke Singapore, Malaysia dan Thailand, Tuhan berikan.  Saat ini kami minta kembali kepada Tuhan 'Bapa orang tua kami sudah siapkan biaya keberangkatan mereka, tinggal kami Engkaulah yang atur', itulah doa yang selalu aku layangkan sejak pasport kami, kami tarik kembali.

Muzizat Itu Nyata
Disaat kami hampir putus harap dengan berpikir bahwa 'Tuhan, mungkin punya rencana terbaik buat kami, mungkin rencana Tuhan buat kami adalah kami tidak akan bisa pergi bersama orang tua kami.  Baiklah Bapa kalau itu yang terbaik menurut kehendakMu'.  Kami pasrah dan tidak mau kembali memaksakan kemauan kami kepada Tuhan. Sebenarnya kalau aku mau paksakan tabungan sih bisa!  Tetapi aku tidak mau!  Aku katakan kepada Tuhan 'aku mau pergi ke holyland, tanpa mengurangi tabungan.  Karena tabungan adalah untuk kebutuhan anak-anak sekolah'.  Dalam kepasrahan...Tuhan memberikan muzizat. Percis seminggu sebelum keberangkatan muzizat itu nyata!!  Tuhan berikan biaya untuk keberangkatan kami berdua walaupun kami harus membayar lebih mahal $US 325 dari biaya yang dikeluarkan setiap peserta.  Biaya tour selama 11 hari $US 2.450 dan kami masing-masing harus membayar $US 2.775. Muzizat itu nyata Allah berikan dengan kebijaksanaan kami mengatur pendapatan kami dan bantuan dari mertua tercinta.  Tuhan sudah menggerakkan mertua tercinta membantu biaya kami dan kami Tuhan berikan kebijaksanaan mengatur keuangan kami.  Allah memang Maha Tahu dan Maha Bijaksana.  Dia berkan pada saat yang tepat sesuai dengan rencanaNya.  Yang lebih dasyat lagi adalah kami bisa memberikan uang pegangan atau jajan bagi orang tua kami selama perjalanan dan kami tidak kekurangan selama perjalanan, masih bisa beli oleh-oleh untuk kerabat, walau hanya sedikit saja.
Bukankah Allah kita itu Allah yang hidup?  Allah yang selalu mengetahui isi hati dan keinginan?  Allah yang selalu melakukan yang terbaik sesuai dengan rencanaNya.  Jangan pernah berhenti berharap serta memohon.  Dia selalu mengerti keinginan hati dan cita-cita.
Terpujilah Engkau Allahku, Engkau izinkan kami pergi bersama orang tua yang sudah lanjut usia mengunjungi tempat-tempat diaman Engau pernah hadir di dunia ini.
Sedap harap pada Allah dan percaya firman dan janjiNya yang indah.
Terpujilah namaNYa!!!

Jakarta, 17 April 2012

Baca selanjutnya »»