Salib Kasih Di Tarutung, merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Tarutung. Tempat yang sangat asri, dingin dan maaf yach kurang bersih. Karena sampah platik bertebaran disana sini. Dalam hati, dimana pemerintah daerah ini. Inikan daerah wisata, dan juga banyak wisatawan asing terutama dari Jerman akan daatng ke tempat ini. Yach, begitulah sisi lain dari Salib Kasih, yang sangat membuat jantung berdegup kencang membaca sejarah masuknya pekabaran Kristen di tanah Batak
Ironisnya pada saat saya berkunjung ke rumah seorang kerabat di Pahae Julu, mereka rata-rata belum pernah berkunjung ke Salib Kasih. Walau mereka bisa melihat ataupun menyaksikan dari kejauhan bentuk dari Salib Kasih. Tapi mereka tau tempat itu adalah tempat ayng sering dikujungi para wisatawan lokal maupun manca negara.
Dalam hati aku bertanya. Apakah pemerintah daerah kurang mempromosikan tempat ayng sangat bersejarah ini? Atau memang orang-orang sekitar Tarutung menganggapnya biasa-biasa saja, tempat ini.
Wah, ini perlu dipertanyakan. Mengapa. Apapun jawabannya, saya sebagai warga Sumatra, orang Batak sangat berbangga sekali melihat dan membaca sejarah masuknya pekabaran Kristen di Tanah Batak, yang pada awalnya penduduk di tanah Batak adalah Animesme.
Bagi para generasi muda, berkunjung ke Salib Kasih merupakan salah satu, yang dapat membuat kita akan sangat berterima kasih kepada para missionaris yang mau menyerahkan hidupnya untuk memberitakan khabar baik.
Oh, yach kalau berkunjung pada hari Minggu, biasanya diadakan kebaktian pas diatas dimana kita bisa mendengarkan khotbah dan sejarah Nomensen, seorang yang sangat luar biasa bagi perkembangan agama Kristen di tanah Batak.
Di sekitar Salib Kasih ada beberapa kamar disediakan untuk ruang berdoa. Kita bisa berdoa dengan khusuk di kamar ayng telah disediakan. Apabila mau membaca Alkitab sebelum berdoa, setiap kamar di sediakan satu Alkitab.
Terima kasih Nomensen, atas segala pengorbananmu membawa pekabaran Kasih Kristus di Tanah Batak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar